Menu Close Menu

Atasi Persoalan Sampah, RECO Luncurkan RECOllection - Target mendaur ulang 3.000 ton sampah plastik dalam 1 Tahun

Senin, 16 Desember 2024 | 10.42 WIB

MAKASSAR - Teknologi pengelolaan sampah saat ini semakin canggih, seiring dengan meningkatnya produksi sampah di Indonesia dari tahun ke tahun. Akhir pekan lalu misalnya, Recovered Indonesia (RECO), salah satu industri pengelola sampah di Indonesia,  meluncurkan RECOllection, di salah satu hotel di jalan sultan Hasanuddin Makassar, akhir pekan lalu.


Direktur RECO, Alex Chandra menyatakan,  RECOllection adalah sebuah aplikasi digital inovatif yang dirancang untuk merevolusi pengelolaan sampah plastik di Indonesia. Aplikasi ini fokus pada pemberdayaan jaringan pengumpulan sampah plastik informal dan memperkenalkan teknologi pelacakan serta pencatatan yang transparan guna meningkatkan efisiensi dan akurasi di sepanjang rantai pengelolaan sampah.


"Sebagai negara dengan kontribusi kebocoran plastik ke laut terbesar kedua di dunia, Indonesia menghasilkan hampir 8 juta ton sampah plastik setiap tahunnya, namun hanya kurang dari 10% yang berhasil didaur ulang. Ketidakefisienan dalam sistem pengelolaan sampah, terutama di wilayah pesisir dan daerah terpencil, menjadi tantangan besar yang menghambat upaya nasional dalam mengurangi polusi plastik," ujar Alex.


Ditambahkannya, RECOllection adalah platform digital yang merevolusi rantai pengelolaan sampah plastik di Indonesia dengan memberdayakan jaringan pengumpul sampah informal melalui teknologi pelacakan yang transparan dan terintegrasi. Aplikasi ini hadir untuk menjawab tantangan tersebut dengan fitur-fitur unggulan sebagai berikut:


* Autentikasi Dua Langkah – untuk menjamin keamanan dan transparansi setiap transaksi, termasuk jenis dan bobot sampah yang disetorkan.


* Pelacakan Geolokasi – untuk melacak sumber sampah secara akurat menggunakan teknologi geolokasi atau GPS.


* Sistem Pembukuan Digital – setiap transaksi tercatat secara detail dalam sistem pembukuan yang dapat diakses dengan mudah dan cepat.


Lanjut di katakannya, setelah aplikasi ini diluncurkan, tujuannya adalah

mengumpulkan dan mendaur ulang 3.000 ton sampah plastik dalam 12 bulan.

Menciptakan 100 lapangan pekerjaan dengan kondisi kerja yang aman dan layak.

Mendigitalisasi dan meresmikan 40 pengumpul sampah plastik informal sektor.


"Dengan RECOllection, kami optimis dapat mempercepat transformasi sistem pengelolaan sampah di Indonesia menjadi lebih efisien, transparan, dan inklusif. Aplikasi ini tidak hanya berkontribusi mengurangi polusi plastik, tetapi juga memberdayakan pekerja informal dan meningkatkan kesejahteraan komunitas lokal, terutama di daerah pesisir. Melalui misi RECO, yaitu “Menyelesaikan Masalah Sampah Indonesia, Satu Kota pada Satu Waktu”, RECO berkomitmen untuk terus mengurangi polusi plastik, memberdayakan pekerja informal, dan mendukung komunitas lokal," tutupnya.


Hadir dalam kegiatan tersebut, dinas Lingkungan Hidup Kota Makassar, Dinas Lingkungan hidup Kabupaten Gowa dan beberapa pihak lainnya.

Komentar