DHEAN.NEWS MAKASSAR - Satuan Tugas (Satgas) Tim Pengawasan dan Monitoring Bahan Bakar Minyak (BBM) menyambangi Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel). Kunjungan ke Kabupaten yang berjarak sekitar 175 KM dari Kota Makassar ini, bertujuan untuk menindaklanjuti aduan masyarakat terkait pendistribusian BBM subsidi di wilayah tersebut.
Tenaga Ahli Menteri ESDM Bidang Penegakan Hukum Sektor Hilir Migas dan Penanganan Radikalisme selaku Ketua Tim Satgas BJP (P) Hendriarto mengutarakan bahwa kedatangannya bersama tim satgas untuk mengecek dan mengklarifikasi terkait adanya kabar mengenai pendistribusian BBM subsidi yang menggunakan Surat Rekomendasi untuk konsumen pengguna usaha perikanan yang tidak sesuai dengan ketentuan, yaitu berupa jumlah alokasi kuota yang cukup besar.
“Kita sudah datang ke sini (Bone), tentunya klarifikasi ke Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) dan Dinas Perikanan Kabupaten Bone. Tadi, kita sudah lihat banyak nelayan-nelayan yang berharap kita datang ke sini,” terangnya ditemui di kantor Dinas Perikanan Kabupaten Bone, Kamis (30/11/23).
Ia juga melakukan klarifikasi ke Dinas Perikanan Kabupaten Bone, didampingi Sales Branch Manager (SBM) Rayon II Sulawesi Selatan Barat Reviandi Djanegara.
“Kita klarifikasi dengan Dinas Perikanan setempat. Mereka punya data lengkap. Nelayan datang ke Dinas Perikanan menyampaikan keluhannya. Mereka tampung semua,” jelas Hendri.
Aduan masyarakat yang diterima, yaitu adanya dugaan pembelian solar yang tidak semestinya yang menggunakan surat rekomendasi dengan alokasi kuota solar subsidi yang cukup besar. Dari hasil klarifikasi yang didapat, bahwa terkait solar subsidi bukan untuk kapal yang menggunakan konversi ke bahan bakar gas jenis kapal ketinting, namun untuk kapal nelayan di atas 0 hingga 30 Gross Tonage (GT) dengan mesin diesel kapasitas 4 silinder yang memang sampai saat ini masih membutuhkan untuk operasional bagi konsumen nelayan, dan sebagaimana diketahui, hal tersebut masih sejalan sesuai ketentuan Peraturan Presiden Nomor 191 tahun 2014.
Dirinya berharap dengan kedatangan Satgas ke Bone, dapat menjawab aduan masyarakat yang diterima dan menyelesaikan tantangan yang ada.
“Jadi, dengan kedatangan kita, mereka (nelayan) berharap bisa memperoleh solar subsidi agar dapat digunakan untuk melaut lagi,” tegas Hendri.
Sementara, Reviandi Djanegara mengungkapkan bahwa pihaknya mendampingi Satgas untuk mengetahui seberapa besar kebutuhan nelayan dan jenis kapal yang digunakan.
“Ini bisa menjadi evaluasi bagi kita bersama untuk dapat memenuhi kebutuhan bahan bakar bagi masyarakat yang memang membutuhkan BBM subsidi,” ucapnya saat ditemui di Pelabuhan Bajoe, Bone.
Hal senada disampaikan Koordinator Bidang Hukum Asosiasi Nelayan Purse Seine Bone Ikbal. Ia mengucapkan terima kasih kepada BPH Migas yang telah tanggap mengatasi peristiwa tekait pendistribusian BBM subsidi.
“Terima kasih, momentum kedatangan Satgas ke Bone untuk mengawal BBM subidi tepat pada sasaran,” tuturnya di salah satu SPBU di Bone.
Dalam kegiatan pemantauan ini, Hendriarto mengunjungi SPBU, Kantor Dinas Perikanan Kabupaten Bone, dan Pelabuhan Bajoe.
Koordinasi dan Sinergi dengan Polda Sulsel
Sehari sebelumnya atau Rabu (29/11/2023), Hendriarto mengunjungi Markas Kepolisian Daerah (Polda) Sulsel. Hendriarto berkoordinasi terkait adanya aduan masyarakat dan meminta pihak Polda Sulsel untuk ikut mendampingi saat kunjungan ke Bone.
“Kami hadir untuk berkoordinasi, sekaligus sinergi bersama-sama dalam mengawal BBM subsidi tepat sasaran,” pungkasnya.
Dalam kesempatan ini, Wakil Direktur Kriminal Khusus Polda Sulsel AKBP Gany Alamsyah Hatta menyatakan dukungan penuh untuk mendampingi rangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan Tim Satgas di wilayah Sulsel.
Komentar