DHEAN.NEWS KALABAHI - Bupati Alor Drs. Amon Djobo meresmikan pompa hidram bantuan Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Maruli Simanjuntak, M.Sc, bertempat di Kampung Yahtang, Desa Nailang, Kecamatan Alor Timur Laut, Kabupaten Alor, Senin (06/12/2021), dihadiri Dandim 1622/Alor Letkol Inf Supyan Munawar, S.Ag bersama Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Cabang XXI Dim 1622/Alor Ny. Yuli Supyan Munawar, Waka Poles Alor, Kadis Pertanian Kab. Alor Yustus Dopong Abora, S.Pi, Kadis BPMPD Kab. Alor, Kepala UPT Kehutanan Kab. Alor, Camat Alor Timur Laut, dan Pasiter Kodim 1622/Alor Kapten Inf Samuel Ulle.
Turut hadir pula, Danramil 1622-03/Maritaing Kapten Inf Panuel Tangledang, Kepala Desa Nailang, Babinsa Desa Nailang Serka Ambrosius Magang, Tokoh agama, masyarakat, Tokoh adat, Tokoh pemuda, serta warga masyarakat Kampung Yahtang.
Megawali sambutannya, Dandim 1622/Alor Letkol Inf Supyan Munawar, S.Ag mengajak kepada masyarakat untuk selalu bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas ijinnya, maka pembangunan pompa hidram bisa terlaksana sejak awal dan hari ini akan diresmikan oleh Bupati Alor.
Disampaikan Dandim bahwa, di hari Senin 06 Desember 2021, keluarga besar Kodim 1622/Aor sangat merasa terharu dan juga bangga karena bisa melihat senyum haru di wajah seluruh warga masyarakat Yahtang yang akan segera menikmati sesungguhnya apa itu air bersih seperti ditempat lainnya yang berlimpah air.
Rasa terharu dan bangga kami karena bisa membantu apa yang selama ini menjadi kesulitan saudara-saudara di Kampung Yahtang ini. Hari ini dan seterusnya mereka akan menikmati air ini untuk memenuhi kebutuhan cuci, mandi, dan memasak. Bahkan, selebihnya digunakan untuk kebutuhan pertanian dipekarangan rumah.
"Sejak malam sampai subuh hujan terus turun, saya was-was apa bisa besok diresmikan pompa hidram di Yahtang karena jalan menuju ke sini butuh perjuangan berat. Tetapi keyakinan saya bahwa Yahtang artinya Ya datang saja, maka hari ini kami datang untuk resmikan pompa hidram ini", cetus Dandim.
Kehadiran para Babinsa selama mengerjakan pompa hidram, disambut seperti saudara sendiri. Sambutan baik masyarakat mewujud dalam bekerja bersama dan sangat luar biasa. Itulah tujuan utama kehadiran TNI atau Babinsa di tengah-tengah masyarakat dalam rangka membantu mengatasi kesulitan dari masyarakat serta mempererat kemanunggalan TNI dengan rakyat.
"Tidak semua pejabat bisa sampai di Yahtang ini karena medannya sangat sulit dan menantang, apalagi hujan seperti saat ini. Tapi Tuhan hadirkan kita dalam setiap kondisi sulit untuk menjadi berkat", ucap Dandim.
Peresmian pompa hidram ini adalah yang ke empat kalinya. Pertama di Desa Mataru Utara diresmikan oleh Wakil Bupati, kedua di Desa Alila Selatan diresmikan oleh Kepala Bapelitbang Kab. Alor, ketiga di Desa Tasi oleh Dandim Alor sendiri, dan keempat akan diresmikan oleh Bupati Alor.
Sementara dalam pengerjaan di Desa Probur Utara ada 1 titik, Desa Kafelulang ada 2 titik, di Pelman Kelurahan Kelaisi Timur ada 1 titik, dan ada 2 titik di Desa Lekom Kecamatan Pantar Timur.
Semua titik pembangunan pompa hidram ini penuh dengan perjuangan karena medannya sangat terjal ditambah hujan, maka sangat sulit dan membutuhkan kehati-hatian dalam bekerja.
Dijelaskan Dandim, tugas TNI ada 3 yaitu menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah NKRI, dannmelindungi segenap tumpah darah bangsa Indonesia. Dari tugas-tugas tersebut maka sesuai UU Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI, disitu ada tugas Operasi Militer Perang (OMP) dan Operasi Militer Selain Perang (OMSP).
Dalam hal kaitan dengan OMSP disitu TNI membantu pemerintah daerah, dimana program Bupati Alor yaitu Gema Mandiri (Alor Kenyang, Alor Sehat, dan Alor Pintar). Kodim 1622/Alor sangat mendukung program tersebut sebagaimana juga dalam alinea ke empat pembukaan UUD 1945 mencapai masyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera.
Tentu dengan pompa hidram, penyediaan air bersih bisa terpenuhi lewat kesehatan dan kecerdasan akan tumbuh. Sehingga sejalan dengan program Bupati, kenyang, sehat, dan pintar.
"Pekerjaan pompa hidram ini juga banyak tantangannya karena badai seroja melanda. Tetapi keyakinan tim teknis bersama masyarakat bekerja dengan memohon pertolongan Tuhan, maka yang tidak mungkin bisa jadi mungkin. Awalnya sebelum seroja, 1 menit hasilkan 5 liter air, sekarang 1 menit bisa 7 liter air, dan lancar ngalirnya tidak ada gangguan", ungkap Dandim.
Lanjut Dandim, program pompa hidram ini dipadukan dengan aksi tanam pohon serentak yang dilakukan pada hari Jumat 3 Desember 2021, sebagai wujud dari Gerakan Jaga Alam dan Air (Gejala), untuk mengatasi kesulitan masyarakat akan ketersediaan air bersih dan alam yang lestari.
"Perlu kita aminkan karena karya Tuhan sungguh luar biasa lewat Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Maruli Simanjuntak, dikerjakan oleh para Babinsa Kodim 1622/Alor, maka hari ini kita meresmikan pompa hidram atau sumber air su dekat", cetusnya.
Bupati Alor Drs. Amon Djobo mengawali sambutannya menuturkan bahwa, dirinya waktu meninjau titik pompa hidram di Mataru Utara bersama Pangdam IX/Udayana bersama Istri, dan juga Dandim bersama Istri, memang sangat sulit untuk menghadirkan air ke tengah-tengah masyarakat.
"Jalan sudah kita bangun, listrik juga demikian sudah hampir sampai, tetapi air sangat sulit karena medan berat. Tetapi teman-teman dari TNI sangat hebat bisa alirkan air hingga tengah kampung", tutur Amon.
Terkait pembangunan pompa hidram ini luar biasa, karena Yahtang ini hanya 13 Kepala Keluarga dengan jumlah jiwa tidak sampai 100, tapi bantuan Pangdam IX/Udayana bisa kesini artinya ini sebuah berkat yang tak terhingga buat masyarakat Yahtang.
"Ini masyarakat sangat kesulitan, sekarang TNI sudah bantu. Saya minta pergunakan air ini dengan baik biar bisa berguna", ucap Drs. Amon Djobo disambut tepuk tangan dan candaan masyarakat.
Bantuan ini adalah berkat yang besar. Semua ini adalah pergumulan kebutuhan dan penderitaan masyarakat bertahun-tahun dialamai, namun sudah bisa terjawab oleh Pangdam IX/Udayana melalui Dandim 1622/Alor bersama Babinsa, turun membantu megatasi kesulitan masyarakat.
"Panglima sudah bantu ini pompa hidram. Alat ini juga tidak murah, sangat mahal. Tadi pak Dandim sudah omong kalau Pangdam juga bantu ditempat lainnya. Lekom itu orang cari air 5 liter saja harus jalan 4 kilo. Hari ini kami reamikan, tapi jangan buat rusak supaya usia pakai panjang, bila perlu sampai anak cucu. Saya harus omong ini supaya semau tau", tegas Bupati.
Selama ini warga disini berjuang naik turun gunung hanya untuk dapatkan air. Dengan pompa hidram ini sudah sangat membantu. Karena itu, perlu dijaga dan dirawat sehingga tidak selesai resmikan, lalu selesai juga usia pakainya.
Untuk itu, pemerintah dan masyarakat sangat berterima kasih kepada Pangdam IX/Udayana, dengan hati yang tulus melihat kondisi-kondisi seperti ini, dimana ada masyarakat yang serba kekurangan dan Pangdam hadir membantu mengatasi kesulitan masyatakat terutama air bersih.
Berhubungan dengan pompa hidram, Pangdam juga telah mecanangkan program Gerakan Jaga Alam dan Air (Gejala). Untuk itu, masyarakat harus sadar untuk tanam pohon disekitar sumber-sumber air supaya tidak kering.
"Saya minta masyarakat tanam pohon. Jaga ini alam dan jaga ini air supaya tidak kering. Air kalau kering kita mau pompa apa? Makanya tanam pohon. Panglima saja peduli ingatkan kita jaga alam dan air, kenapa kita tidak mau. Harus tanam mulai saat ini", tutup Amon seraya mengingatkan masyarakat.
Komentar