DHEAN.NEWS BALI - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, didampingi Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Suharso Monoarfa dan Gubernur Bali I Wayan Koster secara resmi meluncurkan dokumen “Peta Jalan Ekonomi Kerthi Bali Menuju Bali Era Baru: Hijau Tangguh dan Sejahtera” serta Master Plan Pengembangan Kawasan Pariwisata Ulapan, Jumat (3/12/2021).
Acara ini turut dihadiri oleh Duta Besar Kerajaan Denmark untuk Indonesia Lars Bo Larsen, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, serta Bupati dan Walikota Se-Provinsi Bali.
“Pandemi harus dijadikan momentum untuk melakukan transformasi fundamental. Semua harus memiliki keinginan itu, sehingga ketangguhan ekonomi kita itu ada. Karena pandemi ini memberikan peluang kita untuk melompat naik, kita bisa manfaatkan momentum ini untuk meningkatkan diri dan melakukan transformasi secara besar-besaran. Kita harap pasca covid selesai kita sudah ada pada posisi di tangga yang lebih baik,” demikian disampaikan Presiden dalam kata sambutannya.
Kepala Negara juga menyampaikan beberapa poin yang menurutnya harus dijadikan perhatian di Provinsi Bali. Poin tersebut antara lain perlunya meningkatkan diversifikasi ekonomi, memprioritaskan kesehatan dan keamanan dalam paradigma dan tata kelola pariwisata, serta melakukan transformasi pariwisata dengan menerapkan pariwisata berbasis sosial, lingkungan, dan budaya, yang sejalan dengan nilai-nilai kearifan lokal Bali.
Berkaitan dengan peluncuran dokumen ini, Presiden Joko Widodo menegaskan agar memperhatikan implementasi dari Peta Jalan Ekonomi Kerthi Bali.
“Bagaimanapun hebatnya rencana dan peta jalan yang dibuat, tidak akan bermakna apa-apa kalau kita tidak bisa mengeksekusinya, keberanian mengeksekusi menjadi sangat penting, karena kita menghadapi kecepatan, kompetisi dan tantangan.” tegas Presiden.
Senada dengan Presiden, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Suharso Monoarfa dalam sambutannya menyampaikan bahwa Transformasi Ekonomi Bali, yaitu: Ekonomi Kerthi Bali Menuju Bali Era Baru akan membawa beberapa perubahan signifikan.
Pertama, produktivitas tenaga kerja akan meningkat hingga 4 kali lipat dan ekonomi tumbuh rata-rata 7,4%. Kedua, PDRB perkapita akan meningkat hingga 8 kali lipat, tingkat kemiskinan menurun ke level 0,18 persen, serta tingkat pengangguran menurun ke level 0,50 persen. Ketiga, akan tercipta keberlanjutan hidup yang didukung oleh peningkatan produk hijau, dan pekerjaan hijau.
Menutup sambutannya, Menteri Suharso berharap agar dokumen peta jalan ini dapat direplikasi oleh provinsi lain untuk mendesain ulang perencanaan jangka panjang pasca pandemi Covid-19 menuju Visi Indonesia Emas 2045.
Komentar