DHEAN.NEWS Jakarta - Memiliki keterampilan menulis narasi sesuai dengan kaidah jurnalistik terkait program pemerintah merupakan kompetensi yang harus dimiliki oleh para Aparatur Sipil Negara (ASN). Tujuannya, masyarakat memahami tujuan pemerintah dalam membuat masyarakatnya lebih sejahtera.
"Kita bisa komunikatif karena kesuksesan itu sebetulnya diterima dari apa yang kita sampaikan dan orang lain bisa mengerjakan. Jadi kesuksesan itu tergantung pada keberhasilan kita meyakinkan orang lain," ujar Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika, Widodo Muktiyo ketika membuka Bimbingan Teknis (Bimtek) "Jarkom: Teknik Menulis Berita Online" dari Jakarta, Senin (12/10/2020).
Menurut Dirjen IKP, seiring dengan perkembangan zaman saat ini para ASN dituntut dapat memiliki keterampilan menulis yang baik melalui pelatihan jurnalistik. Mengingat, penggunaan ruang digital yang lekat dengan medium tulisan semakin diminati masyarakat luas, alhasil kemampuan menyusun narasi tulis yang baik berpotensi menarik perhatian khalayak ramai.
"Kompetensi jurnalistik untuk menulis itu perlu kita pelajari dan ketahui. Latih setiap hari supaya kita punya kompetensi itu supaya tulisan-tulisannya di media itu dikagumi banyak pihak lain," katanya.
Oleh karena itu, Dirjen Widodo menyatakan ASN perlu memiliki kemampuan di atas dalam menulis, agar mampu meningkatkan kepercayaan publik terhadap kinerja berbagai program pemerintah. Pada akhirnnya masyarakat juga mendukung setiap program yang dicanangkan pemerintah dalam beberapa waktu kedepan.
"Saya membayangkan kalau nanti di setiap kabupaten, kota, provinsi hingga pusat tulisan-tulisan ASN berkaitan dengan tugasnya itu kemudian dipercaya masyarakat," tuturnya.
Dengan menguasai keterampilan menulis, juga mampu mencegah narasi-narasi negatif yang dapat menimbulkan kegaduhan di ranah publik. Yang berasal dari berbagai kanal komunikasi lain seperti media sosial yang marak terjadi. Masifnya penyebaran informasi positif di ruang digital tentunya akan membawa dampak yang baik kehidupan masyarakat.
Apalagi, di tengah kondisi krisis akibat penyebaran Covid-19 yang masih mewabah secara global dan nasional. Diperlukan narasi-narasi yang membuat masyarakat menjadi optimis dalam menghadapi berbagai dampak negatif yang disebabkan oleh pandemi saat ini.
"Kompetensi jurnalistik diharapkan bisa memberikan mengartikulasikan tulisannya yang positif-positif supaya tidak membikin gaduh. Dan masyarakat itu fokus untuk membangun peradaban bangsa Indonesia menjadi lebih lagi," pungkas Dirjen IKP.
Komentar