DHEAN.NEWS BANDUNG - Dalam rangka mempersiapkan first line supervisor yang profesional, modern dan terpercaya, dalam tahap akhir pendidikan Sekolah Inspektur Polisi (SIP) Angkatan 49 Tahun 2020, Setukpa Lemdiklat Polri menggelar pekan ceramah atau pembekalan bagi para Siswa SIP dari berbagai Narasumber yang erat kaitannya dengan tantangan tugas yang akan dihadapi setelah lulus dari Setukpa.
Dalam kegiatan pembekalan kali ini menghadirkan beberapa narasumber diantaranya : Wakapolri Komjen Pol Dr. Gatot Eddy Pramono, M.Si., Kabaintelkam, Ass SDM Kapolri, Ketua KPU, Ketua Bawaslu dan ketua KPK.
Diawali pembekalan dari ketua KPK Komjen Pol Drs. Firli Bahuri, M.Si pada hari Senin 21 September 2020, yang dalam inti ceramahnya menyatakan "titik poin korupsi ada pada masyarakat, oleh karenanya dalam pemberantasan korupsi mengedepankan pendekatan cara pendidikan masyarakat, cara pencegahan, cara penindakan tentang korupsi".
Korupsi terjadi karena buruknya sistem maka untuk pencegahannya harus memperbaiki bahkan merubah sistem ungkap Komjen Pol Firli.
Pembekalan kedua disampaikan oleh Kabaintelkam Polri yang di paparkan oleh Karo Analis Baintelkam Polri Brigjen Pol Achmad Kartiko, S.I.K.,MH. Dalam ceramahnya menyampaikan berkaitan dengan potensi gangguan kamtibmas dalam pilkada serentak tahun 2020 dimasa pandemi covid 19.
Dihari kedua selasa 22 September 2020 menghadirkan narasumber dari KPU yaitu Setya Indra Arifin, SH, MH, tenang ahli bidang hukum KPU RI yang dalam paparannya mengangkat tema "Kerangka Hukum dan Permasalahan dalam Pemilihan Kepala Daerah Tahun 2020".
Disambung Narasumber berikutnya dari anggota Bawaslu Dr. Ratna Dewi Pittalolo, SH. MH. yang menyampaikan tentang "Sinergitas Bawaslu dengan Polri pada Pilkada Serentak tahun 2020, kaitannya dalam hal pencegahan pelanggaran Pemilu dan penindakan pelanggaran Pemilu.
Dihari ke tiga Rabu 23 September 2020 Wakapolri Komjen Pol. Dr. Gatot Eddy Pramono, M.Si. bertindak sebagai narasumber, dalam arahanya menyampaikan "Perkembangan globalisasi, demokratisasi, ilmu pengetahuan dan teknologi seolah olah menjadikan dunia tanpa batas. Hal tersebut memberikan dampak positif tentunya jika didukung oleh sumber daya yang unggul. Ironisnya saat ini masyarakat kita didominasi oleh low class yang diakibatkan karena kurangnya pendidikan", hal ini terlihat berdasarkan kategori wilayah terdapat 24 daerah mengalami peningkatan gangguan kamtibmas dan hanya 10 daerah saja yang mengalami penurunan angka gangguan kamtibmas.
"Harapan dan tuntutan masyarakat saat ini terhadap Polri ialah masyarakat butuh keamanan dan keselamatan kapan saja dan dimana saja, masyarakat butuh keadilan, masyarakat butuh respon cepat, butuh pelayanan polisi yang mudah, masyarakat butuh yang humanis, memberikan solusi dan proaktif, masyarakat butuh polisi yang transparan. Oleh karena itu kita harus dapat merubah kultur di kepolisian, perubahan kultur melalui transformasi individu polisi", ungkap Komjen Gatot Eddy Pramono.
Selain dari meningkatnya kejahatan- kejahatan dibidang teknologi, pemilukada serentak merupakan tantangan berat yang akan dihadapi para peserta didik SIP kedepan pungkas Komjen Gatot.
Disamping itu Wakapolri menegaskan "sebagai first line supervisor para calon Perwira sekalian harus mengetahui situasi internal maupun external, harus berani mengambil tanggung jawab yang disebabkan oleh anggotanya, memperhatikan kearifan lokal di mana tempat serdik bertugas dan harus pandai melihat situasi yang dihadapi, dan memiliki pengetahuan tentang kepemimpinan"
Dan Wakapolripun memberikan dorongan semangat kepada para Serdik SIP 49 Wira Adhibrata Sanskara, bahwa ketika menjalani suatu masalah itu akan menjadi peluang untuk membentuk mental seorang perwira, teruslah mengikuti perubahan yang terjadi, semakin sulit situasi yang dijalani maka kalian akan menjadi perwira perwira yang mantap.
Diakhir arahannya Wakapolri Komjen Pol. Dr. Gatot Eddy Pramono, M.Si. menyampaikan dimasa pandemi ini kita patut bersyukur sampai dengan saat ini Polri tetap survive terus berjuang untuk penanganan covid-19 melaksanakan tugasnya sebagaimana diatur dalam undang - undang dengan berpegang teguh pada Satya Haprabu.
Sebagai penutup rangkaian pekan ceramah kali ini yaitu pembekalan Ass SDM Kapolri yang disampaikan oleh Karo Jianstra SSDM Polri Brigjen Pol Dr. Sandi Nugroho, SH, S.I.K,M.Si. salam ceramahnya menyampaikan "Polri butuh SDM unggul yang mencintai Indonesia dan berideologi Pancasila dengan akhlak yang mulia, kemudian beliau menambahkan tentang Reformasi polri, reformasi SDM polri dan reformasi sistem polri yang menjadi tujuan di masa mendatang".(Leodepari)
Komentar