DHEAN.NEWS KEDIRI - Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melaksanakan preservasi jalan nasional di tiga kabupaten di Provinsi Jawa Timur ini guna mendukung konektivitas Bandara Kediri yang konstruksinya dimulai pada April 2020.
Pembangunan bandara ini bertujuan untuk melayani masyarakat khususnya di Kediri dan sekitarnya serta sebagai salah satu bandara alternatif di Jawa Timur.
Selain itu, Preservasi jalan dilakukan juga dalam rangka penanganan pandemi Virus Korona (Covid-19) yang menjadi fokus pemerintah saat ini, salah satunya adalah kelancaran distribusi logistik baik bahan pangan maupun alat medis.
Untuk itu, Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga terus meningkatkan kemantapan ruas jalan dengan melakukan preservasi jalan nasional yang berupa pemeliharaan rutin, rekonstruksi jalan dan pelebaran jalan menuju standar.
Pada Tahun Anggaran 2020 salah satu kegiatan preservasi jalan dilakukan di jalan nasional yang berada di Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Kediri dan Kabupaten Jombang Provinsi Jawa Timur sepanjang 307 kilo meter (km).
Selain untuk memperlancar distribusi, preservasi jalan nasional ini bertujuan memangkas biaya logistik.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, peningkatan aksesibilitas serta konektivitas jaringan infrastruktur jalan untuk memberikan kelancaran, keselamatan, keamanan, juga kenyamanan perjalanan pengendara.
“Akses jalan yang semakin baik akan menunjang perekonomian masyarakat di kawasan sekitar,” kata Menteri Basuki. Preservasi jalan nasional di Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Kediri dan Kabupaten Jombang dilakukan Kementerian PUPR melalui Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) VIII, Ditjen Bina Marga.
Preservasi jalan nasional ini dilakukan dalam tiga paket pekerjaan yakni Paket Preservasi Jalan Kertosono – Kediri – Tulungagung – BTS. Kab Trenggalek sepanjang 101,28 km dan 1.169 meter senilai Rp42,5 miliar.
Selanjutnya Paket Preservasi Jalan Ngawi – Caruban – BTS Kab Nganjuk – Kertosono sepanjang 99,29 km dan 1.199,20 meter senilai Rp94,7 miliar dan Paket Preservasi Jalan Kertosono – Jombang – Mojokerto – Gempol sepanjang 102,9 km dan 1.449,5 meter senilai Rp94,3 miliar.
Di samping preservasi jalan nasional, untuk memperlancar arus distribusi logistik terdapat juga usulan untuk membangun flyover atau jembatan layang.
Flyover yang diusulkan adalah Flyover Mengkreng senilai Rp180 miliar yang terletak di pertigaan Mengkreng Kecamatan Purwoasri, Kabupaten Kediri.
Lokasi ini merupakan pertemuan tiga wilayah, yaitu, Kertosono (Nganjuk), Purwoasri (Kediri) dan Jombang sehingga kerap terjadi kemacetan.
Komentar