DHEAN.NEWS JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Pembangunan Light Rail Transit (LRT) Jabodebek, ditargetkan dapat beroperasional pada tahun 2021.
“Tesnya kan sekarang sudah jalan dari Cibubur sampai Cawang, jadi tes itu diperkirakan 6-7 bulan ke depan kalo sudah beres tentu tidak ada masalah, langsung nanti beberapa bulan tesnya ini dilakukan,” jelas Menko Luhut saat menghadiri Seremoni Pengecoran Closure Tengah Jambatan Lengkung Bentang Panjang Kuningan Kereta Api Ringan (Light Rail Transit) Terintegrasi pada hari ini, Senin (11/11/2019) di Gatot Subroto, Kuningan Timur, Jakarta Selatan.
“Bersamaan itu juga sudah mulai sekarang studi ke Bogor jadi kita berharap nanti lebih cepat,” tambahnya.
Menko Luhut lantas mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak terkait dalam pembangunan proyek LRT ini hingga dapat terwujud sampai saat ini.
“Terima kasih untuk kerja samanya, ini diwujudkan dengan banyak rapat, bahkan rapat terbanyak dengan menteri perhubungan. Untuk pembebasan tanah LRT ini juga dibantu dari Kementerian ATR/BPN dan instansi lain yang terlibat,” jelas Menko Luhut.
Adapun, LRT Jabodebek merupakan proyek pertama yang terintegrasi dengan pengelolaan yang sangat terbuka. LRT ini ditargetkan mampu menampung maksimal 474 ribu penumpang per hari dengan hanya dari Cibubur, dan ini belum termasuk penumpang yang akan menggunakan moda transportasi ini dari Bogor, Depok, Bekasi, dan juga Cikeas. Diperkirakan angka ini akan mengurangi kepadatan di Jakarta sampai dengan 30 persen.
LRT Jabodebek menggunakan sistem persinyalan moving block dan sistem operasi grade of automation level 3, dengan demikian pengoperasian moda transportasi ini tidak membutuhkan masinis. Dengan sistem tersebut, waktu keberangkatan antarkereta dapat mencapai 3 menit. LRT Jabodebek tahap 1 memiliki rute lintas 1 : Cawang-Cibubur, lintas 2 : Cawang-Dukuh Atas, lintas 3 : Cawang- Bekasi Timur.
Komentar