DHEAN.NEWS JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud MD mengatakan bahwa pendekatan kultural dan kemanusiaan harus tetap menjadi fokus utama dalam menangani permasalahan yang ada di Papua. Meski begitu, pendekatan hukum, keamanan dan militer juga tak bisa dihilangkan.
“Pendekatan kultural dan kemanusiaan harus tetap menjadi fokus utama tanpa menghilangkan pendekatan hukum dan keamanan, serta pendekatan militer yang diperlukan,” katanya di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa (29/10/2019).
Menurut Menko Polhukam, sementara ini kementerian dan lembaga terkait belum melakukan pemetaan komprehensif secara bersama-sama. Meski pun, masing-masing sudah memetakan semua seperti Polri, Kemendagri, Panglima TNI, dan Kementerian Pertahanan.
“Nah pendekatan yang dilakukan tetap komprehensif, ada pendekatan keamanan atau pendekatan penegakan hukum sehingga mereka itu bisa dilihat sebagai kelompok gerakan bersenjata, kelompok kriminil bersenjata, itu bisa. Tapi juga mungkin ada yang separatis, itu perlakuannya tentu berbeda-beda,” katanya.
Kemudian, lanjut Menko Polhukam, lebih banyak di sana rakyat biasa yang tidak tahu apa-apa, sehingga pendekatannya juga harus berbeda lagi.
“Besok hari Kamis mau saya rapat dulu, mau lihat bagaimana menteri lain melihat itu. Tetapi secara umum kalau Anda lihat secara fisik kan bagus akhir-akhir ini, ya. Tidak lagi mencekam. Kalau dilihat akhir-akhir ini, objektifnya, bukan yang dibuat-buat,” kata Menko Polhukam Mahfud MD.
Komentar