DHEAN.NEWS JAKARTA – Isu kesehatan masih menjadi salah satu tantangan di Indonesia. Diantaranya, adalah isu kesehatan pada anak sebagai generasi penerus yang saat ini mencapai 24% jumlah populasi di Indonesia. Guna mendukung tercapainya peningkatan kesehatan di lingkungan sekolah dan kualitas hidup anak, Unilever hadir melalui Program Sekolah dan Pesantren Sehat yang dijalankan bersama Yayasan Unilever Indonesia. Komitmen ini sejalan dengan Unilever Sustainable Living Plan (USLP) yang salah satu pilarnya memiliki tujuan utama untuk meningkatkan kesehatan dan kebersihan untuk 1 milyar orang di tahun 2020.
Sinta Kaniawati, selaku General Manager Yayasan Unilever Indonesia, menyampaikan “Unilever berkomitmen untuk memberikan edukasi mengenai kesehatan dan kebersihan kepada seluruh anak Indonesia yang turut kami lakukan di sekolah maunpun di pesantren. Kami memiliki target untuk menjangkau 10 juta anak di tahun 2020. Dengan dukungan dan kerja sama dari berbagai pihak yakni pemerintah, LSM lokal, para guru, orang tua, murid dan tentunya konsumen kami yang mendukung berjalannya program ini, kami optimis dapat bersama- sama mewujudkan Indonesia Sehat.”
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 dari Kementerian Kesehatan Indonesia pun menunjukkan beberapa isu kesehatan yang perlu diperhatikan. Prevalensi diare pada balita berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan di tahun 2018 meningkat menjadi 11%, padahal sebelumnya berada di 2.4%. Padahal, penyakit menular seperti diare dapat dicegah dengan melakukan kegiatan sederhana seperti mencuci tangan dengan sabun. Sayangnya, perilaku cuci tangan dengan benar pada penduduk usia 10 tahun ke atas baru mencapai 49,8%. Hal serupa juga terjadi pada perilaku menyikat gigi. Proporsi perilaku menyikat gigi setiap hari sudah mencapai 94.7% akan tetapi perilaku menyikat gigi dengan benar masih tergolong rendah di angka 2.8.1 Hal ini menunjukan bahwa pembiasaan Perilaku Hidup Bersih & Sehat masih penting untuk dilakukan.
Unilever secara konsisten menjalankan Program Sekolah Sehat sejak tahun 2015 guna meningkatkan kesadaran dan pengetahuan para guru dan murid akan pentingnya kebiasaan perilaku hidup bersih dan sehat di sekolah maupun di rumah. Hal ini sejalan dengan program unggulan Kementerian Kesehatan RI yaitu Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) dan PHBS dan kini juga semakin diperkaya dengan edukasi mengenai program ‘Isi Piringku’ untuk menanggulangi isu masalah gizi. Program ini juga sejalan dengan program Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI yaitu Program Gizi Anak Sekolah (PROGAS) dan pelatihan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) untuk menjaga kesehatan di lingkungan sekolah.
Melalui program Sekolah Sehat, Unilever memberikan edukasi dan pelatihan bagi guru sertapara Dokter Kecil sebagai duta kesehatan di sekolah akan pentingnya PHBS. Edukasi iniditujukan untuk mendorong siswa-siswi agar menerapkan tujuh pembiasaan, yaitu mencucitangan pakai sabun; mengonsumsi makanan beragam, bergizi, seimbang, dan aman;mengonsumsi air minum bebas kuman; menyikat gigi pagi dan malam; memelihara toilet,kamar mandi, dan lantai agar tetap higienis; mengelola sampah; serta memberantas jentiknyamuk. Dalam pelaksanaan program, Unilever bermitra dengan tujuh LSM lokal, yang terdiridari Heartindo, Bina Masyarakat Peduli, Yayasan Emmannuel, Institut for Civil Society Development, Persada, SPEKTRA, dan Yayasan Peduli Negeri.
Di tahun ini, program tersebut mulai merambah ke dunia digital dalam bentuk webinar(seminar digital) untuk menjangkau lebih banyak sekolah. Tidak hanya di sekolah saja, program ini juga diterapkan di pesantren di beberapa kota sebagai salah satu institusi edukasi bagi anak Indonesia. Selain itu, Unilever juga mengajak sekolah untuk berpartisipasi di momen – momen perayaan kesehatan dan kebersihan, seperti World Clean Up Day, Global Handwashing Day, World Toilet Day, salah satunya melalui kompetisi menarik bagi sekolah dan murid-muridnya untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat.
“Kami berharap upaya berkelanjutan ini dapat memberikan dampak positif dan mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat di lingkungan sekolah, khususnya anak-anak Indonesia. Sehingga, tidak saja mereka akan menjadi anak yang sehat jasmani,rohani dan berprestasi ; terlebih lagi mereka yang akan membawa Indonesia yang lebih sehat dan lebih maju.” tutup Sinta
Komentar