DHEAN.NEWS JAKARTA – Hingga kemarin sore (8/8) kebakaran yang terjadi di Gunung Ciremai belum juga padam. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah mengirimkan dua helikopter jenis Bell. Satu heli telah mendarat di Bandar Udara Cirebon, sedangkan satu lainnya direncanakan tiba hari ini di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.
Pemadaman dengan pengeboman air atau water-bombing baru dilakukan hari ini mengingat kondisi cuaca tidak memungkinkan untuk dilakukan pada malam hari. Heli jenis tersebut mampu mengangkut air di dalam ember sebanyak 1.000 liter. Satuan darat telah mempersiapkan kedatangan heli untuk mendukung pemadaman darat yang mengerahkan 219 personel gabungan.
Survei dan kooordinasi rencana skenario pemadaman telah disusun untuk operasi pada hari ini (9/8). Satuan darat menyiapkan dua landasan yaitu di Palutungan dan lapangan bola Cigugur. Sementara itu, sumber air untuk water-bombing diarahkan pada Waduk Darma.
Informasi sementara dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan per 8 Agustus 2019, pukul 17.00, api masih menyala dan menyebar ke arah timur di atas Blok Sanghiyang Ropoh, pada ketingginan 2.667 m dpl dan sudah melintasi jalur pendakian Patulungan. Pantauan darat juga menyebutkan angin bertiup kencang ke arah utara. Personel gabungan darat masih memadamkan api dengan cara manual. Estimasi luas lahan terdampak sekitar 308 ha. Penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan pihak terkait.
Pemerintah Daerah Kabupaten Majalengka dan Kabupaten Kuningan telah mengeluarkan surat keputusan keadaan darurat kebakaran Gunung Ciremai terhitung sejak 8 Agustus 2019 hingga 14 Agustus 2019 serta mengajukan permohonan bantuan helikopter untu water bombing kepada BNPB.
Sementara itu, personel gabungan terbagi ke dalam dua wilayah, yaitu pos Apuy, Palutungan dan pos Linggasana. Sebanyak 104 personel dari BPBD Majalengka, TNI, Polri, Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC), MPGC Apuy, MPGC Sanghiyang, sukarelawan dan masyarakat begerak dari pos Apuy. Sedangkan dari pos Palutungan, 103 personel gabungan berasal dari TNGC, Polhut Perhutani, Brimob, MPGC Palutungan, masyarakat, BPBD Kuningan dan sukarelawan. Sisanya sebanyak 12 personel diberangkatkan dari pos Linggasana.
Terkait dengan pendaki yang berada di TNGC, sejumlah 69 orang telah berhasil dievakuasi. Mereka dievakuasi dari tiga jalur pendakian yang berbeda. 33 orang di jalur pendakian Apuy, 31 dari Palutungan, dan sisanya dari Linggarjati.
Kebakaran yang terlihat pada awal mula terjadi di blok Gua Walet, puncak Gunung Ciremai, Kelurahan Argamukti, Kecamatan Argapura, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat. Asap termonitor pada Rabu (7/8), pukul 15.10 WIB dari wilayah Argalingga, Kabupaten Majalengka. (Humas BNPB)
Komentar