DHEAN.NEWS SINJAI - Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kabupaten Sinjai saling sharing dan bertukar pikiran dengan Pemerintah Kabupaten Takalar melalui Bagian Humas dan Protokol Setda. Takalar mengenai pengelolaan channel televisi lokal, Kamis (21/2/2019).
Sharing yang dilakukan dua pemerintah Kabupaten tersebut berlangsung di Kantor Dinas Kominfo sinjai saat staf Bagian Humas dan Protokol Setda Takalar berkunjung yang dipimpin langsung oleh Kabag. Humas dan Protokol Setda. Takalar H. Zulkarnain,SH.,MM yang diterima langsung oleh Sekretaris Dinas Kominfo dan Persandian Sinjai Dr. Mansyur. S.Pd, M.Si.
Kabag. Humas H. Zulkarnain menjelaskan, tujuan kunjungan ke Diskominfo Sinjai dalam rangka melakukan studi banding proses pengelolaan LPPL, khususnya televisi, terkait rencana Pemerintah Takalar mendirikan LPPL TV.
"Dipilihnya Sinjai sebagai lokasi studi banding karena Sinjai dinilai maju dalam progress pendirian LPPL televisi. Kami ingin belajar karena Sinjai menjadi salah satu kabupaten yang cukup baik dalam hal pengelolaan televisi maupun radio, bahkan setiap tahun mendapatkan penghargaan dari KPID," ujar Kabag Humas Pemkab Takalar.
Sekretaris Dinas Kominfo dan Persandian Sinjai Dr. Mansyur. S.Pd, M.Si, menjelaskan bahw sinjaiTV yang Lahir berdasarkan Perda Sinjai nomor 6 ini berdiri sejak 2003 memiliki UPTD yang namanya UPTD radio dan televisi dalam naungan dinas kominfo sinjai.
"SinjaiTV mempunyai Pegawai 5 orang ASN, selebihnya tenaga kontrak dengan total 15 pegawai untuk tv dan 15 untuk radio. Alhamdulillah SinjaiTV ini meski untuk perizinannya cukup rumit, tetapi tahun lalu, Sinjai TV telah berhasil memiliki izin dan selalu meraih KPID Award dari Provinsi SulSel" urai Sekretaris Diskominfo sinjai.
"Untuk setiap tiap tv kabel yang ingin membangun channel di sinjai, kami berlakukan Sistem analog, setiap tv channel wajib menyiapkan satu channel untuk sinjai TV. Yang paling utama dalam pembuatan tv ini adalah Perda, awalnya bisa menggunakan Perbup. Namun, harus lebih dahulu membentuk tim dengan anggaran awal yang dibutuhkan sekitar satu milyar rupiah" Ujarnya lagi.
Komentar