DHEAN.NEWS MEDAN - Aksesibilitas untuk mendukung laju pariwisata Danau Toba terus ditingkatkan. Terbaru PT Kereta Api Indonesia (KAI) Pesero berencana membangun lintasan kereta api. Rutenya, dari Kota Medan ke Danau Toba. Tepatnya menuju Parapat di Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.
Direktur Utama (Dirut) Badan Pelaksana Otoritas Danau Toba (BPODT), Arie Prasetyo mengatakan pembangunan infrastruktur untuk Kereta api akan dilakukan secara bertahap pada tahun ini.
"Kereta api akan dikerjakan tahun ini. Jadi ini Up Grade dari rute Medan ke Pematang Siantar dan sudah tersedia anggaran di Kemenhub," kata Arie, Kamis (10/1).
Arie menjelaskan tidak hanya dilakukan peningkatan, PT KAI akan juga melakukan perbaikan pelayanan untuk masyarakat yang akan berkunjung ke Danau Toba menggunakan moda transportasi kereta api ini. "Mudah-mudah Kemenhub dan PT KAI akan melaunching kereta api baru," ungkapnya.
Setelah melakukan Up Grade, Kereta Api dari Medan ke Kota Pematangsiantar, kata Arie, Kemenhub tengah membahas out line bisnis kereta dari Kota Pematangsiantar ke Danau Toba di Parapat di Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara. "Akan menggunakan biaya yang besar dari pemerintah dan badan usaha. Mudah-mudah segera dilakukan," tutur Arie.
Arie berharap pembangunan infrastruktur Kereta Api Medan ke Parapat di Kawasan Danau Toba dapat direalisasi dan selesai pada tahun ini. Sehingga tidak terpengaruh dengan kondisi tahun 2019 sebagai tahun politik.
“Sembari di Up Grade, sembari juga dikerjakan. Ini juga ditawarkan oleh investor, untuk pembangunan rel dan operasionalnya,” tutup Arie.
Terpisah Menteri Pariwisata Arief Yahya sangat mengapresiasi pembangunan rute lintasan kereta api tersebut. Menpar mengakui saat ini semua lini mengeroyok pembangunan pariwisata Danau Toba. Terlebih lagi aksesibilitasnya.
Bukan itu saja, kawasan Danau Toba yang akan dilalui jalan tol pada 2019. Tol ini akan menghubungkan Medan dengan Danau Toba. Peningkatan ini jelas akan membuat lompatan kunjungan wisatawan mancanegara. Imbasnya jelas pada peningkatan pada minat investasi.
"Dengan akses darat kapal pesiar juga tentu akan berminat merapat untuk melakukan tur 3-4 hari ke Danau Toba. Dalam atraksi kita kaya akan budaya dan alam. Namun selama ini masalahnya pada akses sehingga kini kita perkuat aksesnya. Pengerjaannya keroyokan dengan spirit Indonesia Incorporated. Tentunya dengan kerja keroyokan tugas ini jadi ringan," ujar Menpar Arief Yahya. (*)
Komentar