DHEAN.NEWS BANYUWANGI – Usai menikmati fenomena Kawah Ijen, peserta Famtrip asal Malaysia mengeksplorasi keindahan bawah laut Bangsring. Peserta Famtrip terdiri dari media, blogger, dan travel agent asal Malaysia.
"Rumah Apung Bangsring sangat keren. Destinasinya menyuguhkan keindahan bawah laut. Di sana juga terdapat penangkaran ikan hiu. Selain snorkeling kami juga bisa melihat ikan hiu secara langsung. Sangat worth it snorkeling di sana karena pemandangan bawah lautnya sangat bagus," ujar Manager Worldwide Network Services, Nora Yap Hui Kien.
Ucapan salah satu peserta itu bukanlah isapan jempol. Destinasi yang berada di Desa Bangsring, Banyuwangi sukses bertransformasi menjadi tujuan wisata yang cukup “seksi” untuk dikunjungi. Pantai yang berjarak sekitar 30 kilometer dari Kota Banyuwangi itu kini menjadi idola baru wisata ujung timur Pulau Jawa.
Hamparan pasir hitamnya mempesona dengan latar belakang Selat Bali nan eksotis. Airnya jernih dengan ombak yang landai. Bawah lautnya sudah pasti paten. Wisatawan bisa melihat keindahan terumbu karang yang masih asli. Selain itu juga ada terumbu karang yang baru ditanam di wilayah selat Bali ini. Luasnya sekitar 15 hektare.
Soal atraksi sudah pasti banyak. Pengunjung bisa menikmati snorkeling bahkan diving di Rumah Apung. Bahkan bisa sambil berselfie ria dengan ikan-ikan di dalamnya. Jika sudah puas, wisatawan juga dapat menikmati wahana banana boat disana.
"Bangsring itu luar biasa. Hamparan terumbu karang dengan bentangan coralnya bagai permadani. Makin keren lagi dengan banyaknya ikan hias yang mengitarinya. Bahkan kita bisa selfie bersama ikan-ikan disana. Makanya peserta famtrip Malaysia ini kita ajak kesana," ujar Deputi Bidang Pemasaran I Kemenpar Rizki Handayani Mustafa, diamini Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional II Kemenpar Adella Raung.
Dijelaskan Rizki, Bangsring dengan segala pesona dan atraksinya, tidak serta merta menjadi indah dengan singkat seperti sekarang ini. Dahulu daerah Bangsring dikenal dengan pantai yang kotor dan rusak. Masyarakatnya biasa mencari ikan di wilayah ini dengan menggunakan bom ikan atau menggunakan apotas. Bahkan mereka juga mencungkil dan merusak karang.
Menurut kriteria Pusat Penelitian Oseanografi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), terumbu karang dan ekosistem lautan di pantai ini termasuk dalam kriteria rusak berat. Cakupan kerusakannya lebih dari 80 persen.
Lantas, bagaimana daerah ini bisa berubah menjadi kawasan wisata bahkan percontohan konservasi? Hal ini tak lepas dari peran serta masyarakat sekitar sendiri yang telah”bertaubat” dari perilaku buruknya.
"Kesadaran masyarakat untuk memperbaiki lingkungan memang tumbuh dengan pesat di desa ini. Berawal dari keluhan nelayan yang menyadari bahwa jumlah ikan semakin sedikit dan laut mulai tercemar. Mereka bertekad untuk memperbaiki kawasan pantai Bangsring untuk mengundang ikan-ikan agar kembali," terangnya.
Dipelopori oleh pemuda bernama Ikhwan Arief, para nelayan bahu membahu membentuk superteam untuk memberbaiki ekosistem pantai Bangsring. Terdapat dua kegiatan utama yang dilakukan tim yang menamakan diri sebagai Kelompok Nelayan Rumah Apung Desa Bangsring ini.
Yang pertama adalah pengawasan dan yang kedua adalah konservasi. Tim ini rajin melakukan pengawasan laut dan terumbu karang, sehingga tidak lagi ada aktivitas illegal fishing di kawasan ini.
"Kerja keras super yang benar-benar terbayarkan. Awalnya niat konservasi masyarakat hanya bertujuan untuk mengembalikan ekosistem saja. Tapi siapa sangka Bangsring kini berubah lebih dari itu, yaitu menjadi daerah percontohan konservasi dan pariwisata berbasis swadaya masyarakat," timpal Adella Raung
Menteri Pariwisata Arief Yahya pun ikut angkat suara. Dipilihnya Bangsring sebagai salah satu destinasi peserta famtrip ini sangat tepat. Dengan konsep konsep konservasi, destinasi ini sejalan dengan pariwisata berkelanjutan yang gencar digaungkan Kemenpar.
Menurut Menpar, Bangsring kini menjadi keren, banyak wisatawan yang berdatangan, bahkan mencapai ribuan pengunjung di setiap akhir pekan. Lebih dari itu, Bangsring telah berhasil menjadikan Indonesia menjadi lebih keren, dengan dimasukkannya kawasan ini dalam sebuah nominasi bergengsi oleh United Nation World Tourism Organization (UNWTO).
Lembaga yang fokus pada perkembangan pariwisata dunia tersebut tahun lalu mengadakan UNWTO Awards. Dan Bangsring masuk dalam nominasi dalam kategori Innovation in Non-Govermental Organization dengan tema Fisherman and The Act for Biodiversity Program.
"Alam itu semakin dilestarikan semakin mensejahterakan. Karena laku dijual ke wisatawan. Apalagi dengan konsep konservasi yang kini menjadi tren pariwisata dunia. Silahkan datang ke Bangsring dan buktikan sendiri," ucap Menpar Arief.
Komentar