DHEAN.NEWS MAKASSAR - Salah satu masalah yang hampir tidak ada habisnya dibicarakan di Indonesia hingga saat ini selain korupsi, narkoba adalah masalah “terorisme”.
Terorisme pada dasarnya adalah upaya sekelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu, dengan menggunakan cara yang tidak lazim (kekerasan) sehingga menimbulkan korban kepada lingkungannya khususnya masyarakat sipil. Kehadiran terorisme sampai saat ini khususnya di Indonesia motivnya pun beragam, ada yang karena motiv politik, dendam pribadi dan sebagainya. Namun sayangnya dari sejumlah kasus teror di Indonesia selalu dikaitkan dengan “Islam”, padahal Islam sangat bertentangan dengan terorisme.
Dari sinilah diketahui bahwa terorisme sangat bertentangan dengan ajaran Islam. Sebab Islam sejak awal, baik secara historis maupun filosofis tidak mengakomodir adanya tindakan terorisme. Hal ini misalnya dapat dilihat dari salah satu hadis Nabi saw. “Orang mukmin yang benar imannya adalah mereka yang dapat membuat orang disekitarnya aman dengan gangguan tangannya dan lisannya”. (HR. Muslim).
Memberikan rasa aman kepada orang lain artinya; adalah larangan untuk melakukan teror (menakut-nakuti) orang lain, baik secara fisik maupun psikis.
Oleh karena itulah, apa yang diungkapkan oleh kapolda Sulawesi Selatan (Irjen Pol Hamidin), usai beliau dilantik beberapa hari yang lalu tidak perlu disikapi secara negatif apalagi emosional. Sebab, hemat saya terorisme adalah bukan hanya fenomena lokal Sulawesi Selatan, akan tetapi juga telah menjadi masalah internasional.
Sebagai bagian dari masyarakat Sulsel yang beragama Islam, sudah sejatinya kita mendukung dengan sepenuhnya pemberantasan terorisme sampai ke akar-akarnya, melalui penegakan hukum yang tepat dan tegas yang dilakukan oleh TNI-Polri khususnya dan lembaga terkait demi terwujudnya masyarakat yang aman dan damai.
Komentar