DHEAN.NEWS MAKASSAR - Rombongan Delegasi Kunjungan Kerja Komisi X DPR RI ke Provinsi Sulawesi Selatan masa Reses Persidangan II, Tahun Sidang 2018-2019, yang dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi X, Ibu Hetifah didampingi oleh Asisten Deputi Pengembangan Destinasi Regional III, Kementerian Pariwisata RI, Bapak Harwan Ekoncahyo tiba di Bandar Udara Internasional Hasanuddin Makassar, dan disambut oleh jajaran Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, Jumat (14/12).
Mengawali agenda hari pertama Kunjungan Kerja Komisi X DPR RI ke Makassar Reses Persidangan II, Tahun Sidang 2018-2019, rombongan Komisi X DPR RI mengunjungi beberapa sekolah di Kabupaten Maros.
Sekolah yang pertama dikunjungi adalah SMK Negeri 1 Maros. Delegasi disambut dengan penampilan kesenian Mangaru dan tarian Mapadendang. Selama kunjungan, dilakukan peninjauan ke ruang belajar siswa, laboratorium perakitan motor dan perakitan mobil yang bekerjasama dengan Yamaha.
Selanjutnya, rombongan secara berturut-turut mengunjungi SMAN 11 Maros, SMPN 11 Maros, dan juga Perpustakaan Daerah Kabupaten Maros.
Selepas istirahat, rombongan delegasi Komisi X DPR RI ke Provinsi Sulsel yang dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Ibu Hetifah serta Asisten Deputi Pengembangan Destinasi Regional III, Kementerian Pariwisata RI, Bapak Harwan Ekoncahyo melakukan pertemuan dengan Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan yang diwakili oleh Asisten Bidang Ekonomi Pembangunan dan Kesejahteraan Setda Provinsi Sulsel, Bapak Muhammad Firda.
Pertemuan ini juga dihadiri oleh perwakilan pejabat K/L seperti Kemenristekdikti, Kemenpora, Perpustakaan Nasional, dan juga Kemendikbud, Bupati Maros, pimpinan DPRD Sulsel, beserta seluruh Kepala Dinas Prov Sulsel, Akademisi Perguruan Tinggi Sulsel bertempat di Kantor Gubernur Provinsi Sulsel, Jumat (14/12).
Adapun tujuan dari pertemuan kali ini adalah:
1. Mendapatkan masukan-masukan dari pihak-pihak terkait serta isu-isu yang berkembang perihal pengembangan pariwisata, peningkatan sarana prasarana pengembangan pendidikan di Sulawesi Selatan.
2. Membahas permasalahan Kelembagaan dan Akreditasi Prodi Perguruan Tinggi di Sulawesi Selatan.
Tantangan dan rencana pengembangan sektor pariwisata di Sulsel yang dibahas hari ini meliputi:
1. Aksesibilitas adalah aspek yang menjadi kendala pengembangan pariwisata Sulsel.
2. Saat ini di wilayah Selayar sedang bekerjasama dengan investor guna membangun KEK pariwisata.
3. Program prioritas Gubernur tahun 2019 adalah memperbaiki infrastuktur pariwisata agar sektor pariwataa mampu membuka lapangan kerja sehingga menumbuhkan ekonomi baru di Sulsel.
4. Pemprov akan membangun jalan sepanjang 1.500 km serta membangun rest area yang melibatkan unsur ekonomi kreatif sehingga peran UKM Sulsel dapat ditingkatkan.
Menutup agenda hari pertama Kunker Komisi X DPR RI ke Provinsi Sulawesi Selatan, rombongan delegasi Komisi X DPR RI yang dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Ibu Hetifah serta Asisten Deputi Pengembangan Destinasi Regional III, Kementerian Pariwisata RI, Bapak Harwan Ekoncahyo hadir dalam acara pertemuan dan ramah tamah bidang pariwisata bertempat di Hotel Singgasana, Makassar, Jumat (14/12).
Forum diskusi ini dihadiri oleh Kepala Disbudpar Prov. Sulsel, Kepala Disbudpar Kota Makassar, perwakilan industri pariwisata Provinsi Sulsel seperti: PHRI, PUTRI, GIPI, GAHAWISTRI, ASPINDO, AKPI, HPI dll.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sulawesi Selatan, Bapak Musaffar Syah mengawali diskusi dengan memaparkan target kinerja Disbudpar Prov. Sulsel tahun 2018, capaian Disbudpar Prov. Sulsel tahun 2018, serta harapan pengembangan kepariwisataan di Sulsel.
Beberapa harapan yang disampaikan oleh Kadisbudpar Prov. Sulsel antara lain:
1. Geopark Maros Pangkep agar dapat dipromosikan sebagai Geopark Global, Disbudpar sudah mengusulkan pembuatan masterplannya.
2. Usulan KEK Selayar dapat direalisasikan
3. Adanya peningkatan konektivitas di Sulsel khususnya melalui pembangunan bandara Makassar-Toraja, Makassar-Bua, sehingga akses menuju Toraja dapat dipercepat.
Menjawab pertanyaan pelaku industri wisata Sulsel, Asdep Pengembangan Destinasi Regional III, Kemenpar Bapak Harwan Ekoncahyo menyampaikan jika:
1. Kemenpar siap mendukung realisasi usulan KEK Selayar, namun masih terganjal pembebasan lahan yang harus diselesaikan di level Pemda.
2. Kemenpar siap mendukung sertifikasi profesi bagi para pelaku pariwisata karena setiap tahun Kemenpar telah mengalokasikan anggaran untuk sertifikasi profesi.
3. Pihak pelaku industri Sulsel diminta menambah jenis aktifitas pariwisata untuk ditawarkan kepada wisatawan, sehingga wisman atau wisnus bisa berwisata lebih lama.
Contoh menambah event festival, oleh-oleh khas, kuliner khas dengan konsep yang terintegrasi.
4. Kemenpar siap mendukung Sulsel sebagai salah satu destinasi wisata halal, selama Sulsel sudah memenuhi persyaratan pendaftaran Wisata Halal yang telah ditetapkan.
5. Sulsel dapat dikembangkan sebagai destinasi wisata minat khusus (wisata IPTEK) melalui hadirnya PLTB Sidrap.
6. Sulsel dianggap memiliki varasi daya tarik destinasi yang tinggi dan lengkap, ke depan Sulsel didorong menjadi salah satu icon wisata di Kawasan Timur Indonesia.
Komentar