DHEAN.NEWS TELUK WONDAMA – Pemerintah Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat akhirnya memutuskan membeli BBM jenis premium atau bensin dari Kabupaten Nabire untuk mengatasi krisis BBM yang telah terjadi selama satu minggu terakhir.
Kepala Dinas Perindagkop dan UMKM Ekbertson Karubuy ditemui di kantor bupati di Isei, Senin kemarin mengatakan, sebanyak 75 ton bensin yang didatangkan dari Nabire diperkirakan tiba di kota Wasior pada Selasa pagi.
“Kita beli industri tapi jualnya di sini tetap subsidi. Kita sudah kerja sama dengan satu pengecer. Hanya strateginya kita atur supaya penjualan setiap hari 5 ton, besok 5 ton lagi begitu sampai kapal dari Manokwari tiba, “ ujar Ekber.
Upaya lain yang telah diambil Pemda yakni mengirim kapal dari Wasior ke Manokwari untuk mengangkut bensin subsidi yang merupakan kuota Teluk Wondama untuk bulan Oktober. BBM bersubdisi itu seharusnya tiba di Wasior pada 26 Oktober lalu namun tidak terealisasi lantaran kapal angkut sedang docking untuk pemeliharaan rutin.
Menurut Ekber, kapal yang disewa Pemda itu akan mengangkut 120 ton bensin subdisi yang diperkirakan tiba di Wasior pada Rabu besok.
“ Jadi ada dua yang dilakukan Pemda, (mendatangkan bensin) dari Nabire 75 ton dan 125 ton dari Manokwari. Jadi bisa dipastikan dalam dua hari ke depan BBM di Wondama sudah normal kembali, “ ucap Ekber sembari meminta masyarakat agar tidak resah.
DPRD Teluk Wondama mendesak Pemkab secepatnya mencari cara agar krisis BBM yang terjadi tidak berlarut-larut. Apalagi kelangkaan BBM sudah berulang kali terjadi.
“Harus segera dicarikan solusi karena itu menyangkut kepentingan orang banyak. Jangan berlarut-larut karena dampaknya ekonomi menjadi lesu, masyarakat tidak bisa beraktivitas, “ kata yang ditemui sebelumnya.
Seperti telah diberitakan, kekosongan BBM di Wondama terjadi disebabkan pasokan BBM khususnya premium atau bensin untuk bulan Oktober belum masuk hingga awal November. Hal itu terjadi karena kapal pengangkut yang selama ini melayani distribusi BBM saat ini sedang masuk docking untuk pemeliharaan sementara kapal pengganti belum ada. (Nday)
Komentar