DHEAN.NEWS JAKARTA - Maraknya informasi Hoax Gempa dan Tsunami yang menyebar melalui media sosial tentang gempa dan tsunami pasca gempa dan tsunami yang melanda Palu dan Donggala Sulawesi Tengah sangat meresahkan masyarakat.
Hal ini ditanggapi serius oleh Mabes Polri, melalui kadiv Humas Polri Irjen Sestyo Wasisto dalam wawancaranya dengan Metro TV menegaskan penyebar informasi Hoax bisa dijerat dengan UU ITE.
Menurut Sestyo Wasisto, masyarakat harus berhati-hati dalam menyebarkan pesan berantai lewat perangkat elektronik dan menghimbau kepada masyarakat untuk tidak mempercayai berita berita Hoax yang sangat meresahkan.
“Menurut BMKG sampai saat ini belum ada teknologi yang bisa memprediksi kapan bencana Gempa Bumi terjadi namun masyarakat diminta tetap waspada. Jangan mudah percaya dan masyarakat bisa mengakses informasi melalui media media mainstream atau informasi resmi dari BMKG dan media TV Swasta maupun Nasional” Ujar Setya Wasisto.
Berita Hoax tentang gempa dan tsunami menyebar di Kabupaten Pinrang dan Polewali mengakibatkan masyarakat banyak yang mengungsi ke daerah pegunungan.
Beredar informasi yang membuat masyarakat resah di tengah upaya evakuasi dan penyelamatan korban gempa Palu, gempa Donggala dan sekitarnya.
Informasi tersebut menyatakan akan ada gempa dan tsunami susulan yang lebih besar. Dipastikan informasi yang beredar tersebut adalah hoax alias bohong.
Melalui akun Twitternya @Sutopo_PN, Kepala Pusat Data dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengklarifikasi hal tersebut pada Senin (1/10/2018).
Sutopo pun meminta agar masyarakat mengabaikan informasi tersebut. Menurutnya, tidak ada teknologi yang dapat memprediksi gempa dengan pasti.
Oleh karena itu, ia memastikan jika informasi yang beredar tersebut adalah hoaks alias tidak benar.
“Hoax ancaman gempa dan tsunami mulai menyebar di Kota Palu dan daerah lain. Masyarakat resah. Mohon jika menerima informasi seperti ini ABAIKAN. Ini HOAX. Tidak ada satu pun negara di dunia dan iptek yang mampu memprediksi gempa secara pasti,” kata Sutopo.
Komentar