DHEAN.NEWS LUWU TIMUR - Peningkatan kapasitas dan penyerapan aspirasi masyarakat tak henti-hentinya dilakukan Pemerintah Kabupaten Luwu Timur. Melalui Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Daerah, Pemerintah Kabupaten Luwu Timur menggelar Rapat Koordinasi Pengembangan Kawasan Pedesaan Prioritas Nasional (KPPN) Kecamatan Towuti dan Penyusunan Proposal Bantuan dana Responsif di Aula Kantor Camat Towuti, Jum'at (21/09/2018).
Rapat koordinasi KPPN Kecamatan Towuti ini dilaksanakan dalam rangka menyerap aspirasi masyarakat untuk penyusunan proposal dari program Pemerintah Kanada yakni Program Responsive Innovation Fund (RIF). Program RIF akan beroperasi selama 3 (tiga) tahun, dan tahun ini adalah tahun pertama dimana proyek-proyek ini akan menerima dukungan. Program ini akan memilih proposal inovatif dari 6 daerah yang berbeda setiap tahunnya.
Dalam penyusunan RIF KPPN tersebut, diusulkan untuk peningkatan SDM Badan Usaha Desa Bersama (Bundesma) yang telah terbentuk dan bantuan peralatan terhadap 5 Desa seberang Danau Towuti sebagai bagian dari wilayah KPPN Towuti.
Melalui RIF KPPN ini, diharapkan bantuan dari Pemerintah Kanada sebesar 30% guna peningkatan sumber daya manusia dan 70% berupa bantuan peralatan dari total anggaran Rp. 1 Miliyar. Dari bantuan tersebut, dimaksudkan agar kedepan masyarakat dapat memasarkan lada dengan mencari pemasaran terbaik didalam maupun luar negeri. Melalui perangkat yang diusulkan, masyarakat dapat menjual lada secara online secara langsung tanpa melalui perantara.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Bapelitbangda, Drs. H. Muh. Abrinsyah, MM, Kepala Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah Mahyuddin, ST. MM., pendamping KPPN Towuti, Ir. A. Guntur Amir, OPD terkait, Bundesma 5 Desa seberang danau Towuti, siswa penemu pengolah limbah lada, serta masyarakat pemerhati lada. (ikp/kominfo)
Komentar