DHEAN.NEWS PINRANG – Cabang Olahraga (Cabor) Balap Motor Pekan Olahraga Daerah (Porda) XVI di Kabupaten Pinrang diduga menyalahi hasil keputusan tekhnical meeting. Kamis, 27 September 2018.
Kuat dugaan salah satu atlit dari Cabor balap motor kelas 150 CC perseorangan menggunakan peralatan gas motor yang bukan standar sesungguhnya.
Padahal dalam keputusan tekcnical meeting yang telah ditandatangani oleh pihak penyelenggara lomba menyebutkan dalam point dua bahwa setiap pembalap tidak diperbolehkan mengganti gas motor.
Salah satu tim pemeriksa kendaraan, Uki yang ditemui bahkan mengakui jika salah satu motor atlit yang dimaksud, itu bukan dari bawaan motor atau tidak standar dari yang kita lombakan.
“Dari hasil pemeriksaan memang benar ditemukan kalau motor tersebut bukan dari bawaannya. Namun, terkait ini yang berhak memutuskan adalah juri, apakah didiskualifikasi atau tidak. Sepenuhnya kita serahkan ke juri,” jelasnya
Ketua Ikatan Balap Motor Sinjai, Chaeril Anwar sangat menyayangkan jika keputusan tekhnical meeting dilanggar.
“Ini kan jelas aturannya, siapa yang melanggar maka harus didiskualifikasi. Seharusnya tim juri tegas dalam mengambil keputusan,” katanya.
Ketua panitia lomba Balap Motor Porda XVI Pinrang, Fakhrullah mengungkapkan adapun terkait keputusan dugaan hasil tekhnical meeting, pihaknya menyerahkan ke tim juri.
Senada disampaikan Pimpinan Lomba Balap Motor Porda XVI Pinrang, Multazam mengaku menyerahkan keputusan kepada tim juri karena menurutnya kebijakan pengambilan keputusan sepenuhnya ada pada tim juri.
Sementara itu, Tim Juri Darmawan mengungkapkan, bahwa terkait hasil keputusan ini pihaknya akan membahas kerana internal tim juri sebelum dipublikasikan pada, Jumat 28 Setember 2018.
“Ini kan sudah diprotes melalui surat, kita tunggu saja hasilnya karena ini kita akan umumkan sebelum Porda berakhir, yakni besok pagi sekira pukul 08:00 Wita,” pintahnya.
Secara terpisah, Ketua KONI Sinjai, Suhardiman meminta integritas dan independensi tim juri agar persoalan dan protes dapat diputuskan secara adil sesuai dengan hasil tekhnocal meeting lomba.
“Kami hanya minta independensi tim juri mengenai hal ini, karena jelas keputusan tekhnical meeting kalau dilanggar pasti ada sanksi,” tandasnya. (Rls/SMpin)
Komentar