DHEAN.NEWS PYONGYANG - Sungguh merupakan berkah bagi warga masyarakat Indonesia di Korea Utara, udara panas cukup ekstrem di kota Pyongyang akibat gelombang panas yang melanda kawasan Semenanjung Korea dalam beberapa minggu ini berubah dan terasa cukup segar di pagi hari tanggal 17 Agustus 2018.
Upacara pengibaran Sang Merah Putih dalam rangka Peringatan HUT ke-73 Kemerdekaan Republik Indonesia yang digelar di halaman depan Wisma Duta dan diikuti oleh 38 warga Indonesia, termasuk anak-anak, berlangsung tertib dan khidmat.
Menurut Hanna Andari, Sekretaris III KBRI Pyongyang, rasa bangga dan haru dirasakan oleh seluruh peserta upacara kala Sang Merah Putih dikibarkan oleh 3 anggota paskibra diiringi lagu kebangsaan Indonesia Raya yang dinyanyikan bersama oleh seluruh peserta upacara.
Beberapa di antara mereka baru pertama kali ini mengikuti upacara 17 Agustus di luar negeri.
Selaku pembina upacara, Duta Besar RI untuk Korea Utara, Bambang Hiendrasto, dalam amanatnya mengajak para peserta upacara untuk senantiasa memberikan penghormatan dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada para pendahulu, pahlawan, dan pemimpin bangsa yang telah berjuang dengan gigih dan tanpa pamrih, bahkan mengorbankan jiwa dan raganya, demi berdiri dan tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia.
73 tahun lalu Bung Karno dan Bung Hatta mengumandangkan proklamasi kemerdekaan Indonesia dan karenanya telah mengubah nasib dan perjalanan hidup bangsa Indonesia menjadi lebih baik.
Ditambahkannya, selama 73 tahun Indonesia telah menunjukkan diri sebagai bangsa yang tangguh, tahan banting, dan ingin terus berprestasi meraih kemenangan dan kemajuan.
Dalam kaitan itu, Dubes Bambang mengajak seluruh masyarakat Indonesia di Korea Utara untuk mendoakan agar penyelenggaraan Asian Games dan Asian Para Games 2018 di Jakarta dan Palembang berlangsung sukses dan kontingen Indonesia berhasil mengukir prestasi yang membanggakan.
Pada kesempatan ini Dubes Bambang menyampaikan terima kasih kepada seluruh pejabat dan staf serta segenap keluarga besar KBRI atas kerja, bantuan dan kerja sama yang diberikan dalam mendukung dan menyukseskan pelaksanakan tugas KBRI Pyongyang.
Selain itu, Dubes Bambang mengingatkan seluruh warga masyarakat Indonesia di Korea Utara untuk terus memelihara kebersamaan dan kekompakan, menjaga nama baik bangsa dan negara, serta mematuhi peraturan dan kebiasaan yang berlaku di negeri ini.
Usai upacara, dilanjutkan dengan foto bersama sambil mendengarkan lagu-lagu mars/perjuangan.
Setelah itu acara ramah tamah dan makan siang bersama di Ruang Pancasila KBRI Pyongyang, yang diawali dengan pemotongan nasi tumpeng oleh Dubes RI.
Potongan nasi tumpeng diserahkan oleh Dubes Bambang kepada staf berkewarganegaraan Korea Utara yang akan segera mengakhiri masa tugasnya di KBRI Pyongyang dan juga kepada keluarga staf WNI yang mempunyai anak kembar yang lahir pada 17 Agustus.
Sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, dalam rangka HUT ke-73 RI ini KBRI Pyongyang telah menyelenggarakan berbagai perlombaan dan pertandingan tenis meja.
Mengingat cuaca panas di kota Pyongyang maka acara tidak diadakan di udara terbuka namun di dalam gedung, Taedonggang Diplomatic Club, pada 12 Agustus 2018.
Berbagai lomba khas "17 Agustusan", seperti memasukkan paku ke dalam botol, makan kerupuk, dan balap sendok/bola pingpong tidak saja diikuti oleh anak-anak tetapi juga orangtua mereka dan empat warga Korea Utara yang bekerja di KBRI.
Mereka tampak sangat bersemangat dan ceria mengikuti seluruh perlombaan dan pertandingan HUT RI.
Tak jarang terdengar tepuk tangan meriah para suporter menyemangati peserta yang sedang berlomba. Sekali-kali gelak tawa meledak melihat tingkah para peserta lomba makan krupuk.
Pengetahuan dan daya ingat warga Indonesia di Pyongyang akan lagu-lagu nasional/patriotik perlu dicontoh oleh anak-anak mereka, generasi yang lebih muda.
Pada lomba tebak lagu, staf KBRI dan warga masyarakat Indonesia berlomba adu cepat untuk menebak judul lagu dan meneruskan penggalan syair lagu yang dibacakan oleh juri. Mereka berhasil menebak dengan baik beberapa judul lagu dan melantunkannya, antara lain lagu Pantang Mundur, Mengheningkan Cipta, Hari Merdeka, dan Pahlawan Tanpa Tanda Jasa.
Semangat nasionalisme selalu ada di hati masyarakat Indonesia di Korea Utara, terlebih setiap kali memperingati dan merayakan hari yang sangat bersejarah bagi bangsa Indonesia ini. Dirgahayu Republik Indonesia! (Sumber: KBRI Pyongyang)
Komentar